Bismillah ....
Amparan Tatak adalah kue tradisional khas Kalimantan, dengan bahan utama tepung beras, santan dan pisang. Udah lama masuk dalam daftar kue yang pengen aku coba secara sering ada pisang dan kelapa dirumahku hehee... tapi klo baru bikin yaa itulah aku...eits ini juga foto beberapa waktu lalu ya hahaa...
Yang ada dipikiranku rasanya mirip banget dengan kue talam dengan lapisan yang agak padet kemudian lapisan atasnya lembut bangeeeet dengan rasa gurih santan yang nendang banget.
Okay...langsung nyiapin bahan-bahan dan untuk resepnya aku ambil dari Sajian Sedap tanpa dirubah sedikitpun.
AMPARAN TATAK
Bahan I:
800 ml santan dari 1 butir kelapa
3 lembar daun pandan, diikat
200 gram tepung beras
100 gram tepung sagu
100 gram gula pasir
1/2 sendok teh garam
2 buah pisang tanduk, dikukus, dikupas, dibelah dua, dan dipotong-potong
Bahan II:
350 ml santan dari 1/2 butir kelapa
3 lembar daun pandan, diikat
100 gram tepung beras
25 gram tepung sagu
75 gram gula pasir
1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
- Bahan I, rebus santan dan daun pandan sampai harum. Dinginkan. Tuang sedikit demi sedikit di atas campuran tepung beras, tepung sagu, gula pasir, garam, sambil diaduk rata. Sisihkan.
- Bahan II, rebus santan dan daun pandan sampai harum. Dinginkan. Tuang sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung beras, tepung sagu, gula pasir, garam, dan santan sambil diaduk rata. Sisihkan.
- Tuang adonan bahan I ke dalam loyang loaf ukuran 30x12x8 cm yang dioles minyak dan dialas plastik. Kukus di atas api sedang 30 menit sampai matang.
- Tata potongan pisang. Tuang adonan bahan II di atasnya.
- Kukus lagi di atas api sedang 30 menit sampai matang.
Dan ternyata ga seperti yang aku bayangkan karena lapisan atas dan bawah sama padetnya, kepikir juga aku salah baca resep...tapi semua udah sesuai resep.
Sekarang yang jadi pertanyaan, sebenarnya rasa dan teksturnya seperti apa ya ...?? hihiii
Okelah...kapan-kapan bikin lagi yaaa, nyari resep lain...ini juga udah ga bersisa kok hahaa.
kalo hubbyku bilang "ini nagasari" hihi...lha soalnya emang sebelas duabelas dengan nagasari sih rasanya.
ReplyDeleteMbak rina...betul mirip banget, minus bau daun pisangnya ya ^^
ReplyDelete